Si Tuhan 9 CM kembali dipolemikkan oleh kalangan ulama melalui MUI beserta Pemerintah. Sebagai seorang perokok berat dan berlabel "Heavy Smoker" saya merasa terpanggil untuk setidaknya berpendapat,hehehe...
Seperti berita-berita di bawah ini :
Apa yang Terjadi Jika Fatwa Rokok Haram Dirilis MUI?
Fatwa Haram Rokok, Antara Legislasi Mentok dan Dukungan SBY
Fatwa Haram Rokok 'Dijegal' Ulama Perokok
Pemuda Muhammadiyah: Fatwa Haram Rokok Boleh-boleh Saja
Nada pesimis segera saja meluncur "Wong Zina aja yang udah dari dulu haram sama semua agama,lokalisasi tetap bak cendawan di musim hujan dari jaman baheula ampe detik ini" apalgi cuma itu barang satu,hehe...
Klo pendapat pribadi ane nih, netral aja, mau ada fatwa haram ke', mau bilang makruh ke', selama itu barang masih ada di warung,ane tetap beli...
Ini menunjukkan kelemahan pemerintah dari dulu, klo memng niat larang orang merokok dengan segala tetek-bengeknya seperti mebahayakan perokok pasif,anak-anak,dlsb, kenapa pabriknya ga ditutup sekalian, aneh!!!Seakan kita dilarang melaut, tapi masih disediakan kapalnya.
Terus solusinya seperti apa, DIAM ATAU TUTUP PABRIKNYA, Wah ngomongin tutup pabrik selalu menimbulkan dilema tersendiri, begitu banyak buruh yang bekerj di sana, juga penerimaan negara untuk pembangunan dari cukainya yang gila-gilaan mencapai 40%.
Klo mereke DIAM tentu lebih aman, juga saya mengingatkan kepada sesama perokok untuk lebih menghormati orang-orang di sekitar kita,jangan merokok di dalam angkot yang penuh, di tempat-tempat umum tertutup yang banyak orangnya, di depan anak kecil. Mari bangun suatu empati bersama demi kejayaan negeri ini.
SALAM PIPA PERDAMAIAN
WINNETOU
No comments:
Post a Comment