2010-02-07

Seminggu Menjelang Hari Valentine

Terus terang saya orang yang tak pernah merayakan hari valentine,karena menurut saya valentine ini adalah salah satu ajang untuk maksiat kepada tuhan.(ah sok suci lu!bilang aja g laku2!)hehe.
Dari berbagai sumber seperti Wikipedia dan cerita-cerita (wallah alam)Valentine ini katanya untuk mengenang St.Valentine,seorang yang telah berjasa menyatukan dua sejoli yang berada dalam hubungan terlarang pada jaman dahulu kala di Romawi.Oleh karena itu semua pasangan kekasih pada tanggal 14 februari memperingati dan merayakan valentine.

Jika dikaitkan dengan ayat :bagimu keyakinanmu,bagiku keyakinanku atau biasa diucapkan lakum dinukum wal yadin sesuai pesan Tuhan dalam surat al kafirun.Seharusnya tak apalah tiap-tiap individu bebas melakukan apapun selama tak merugikan orang lain.Tapi hal itu mereduksi peran moral agama sebagai penuntun ke jalan yang baik-baik.

Menurutku,agama adalah sebuah pesan damai entah itu perintah berbakti,sebuah larangan,dan pembawa kemanusiaan ke arah yang bukan saja lebih baik,tapi semua yang baik-baik.

Ketika hari ini degradasi moral mencapai titik nadir,kemiskinan yang menjerat lebih banyak manusia daripada yang seharusnya(emang maumu berapa jiwa/persen?)hehe...lalu butuh apa?sebuah teknologi tepat guna dan murah meriah untuk kemaslahatan kemanusiaan,atau sebuah langkah kembali pada jalan cahaya a la ada band.Teknologi itu sendiri susah untuk menyejahtrakan atau menenangkan jiwa raga manusia,karena sekali ditemukan,akan dipatenkan sebuah korporat dan diproduksi massal dengan harga sesuai kebutuhan dalam hal ini harga obat flu akan lebih murah dari vaksin h5n1.sebuah contoh.Itu karna h5n1 lebih mematikan jadi lebih dibutuhkan.


Dunia hanya perlu kembali saja pada aturan Tuhan,tak perlu muluk-muluk.Saat kapitalisme melakukan hubungan seks a la hermaprodit dan me
lahirkan anak,liberalisme.Equilibrium di dunia menjadi terganggu.Setiap orang di muka bumi bertanding tanpa wasit,dan ketika kalah bukan
saja sekedar kalah,singa pun dikeluarkan dari kandangnya untuk menyeret tubuhnya seperti gladiator yang kalah di Colosseum.

Ajaran mumpuni embah Adam Smith cukuplah membuat dunia ini kacau balau.Parahnya hampir semua bangsa berlomba-lomba menambah profesornya di bidang ini untuk menuntun rakyat bangsanya ke arah kubangan.
Indonesia sendiri punya Prof.Boediono dan Prof.Sri Mulyani,mahaguru dan resi dari kapitalisme yang efek destruktifnya sedang berjalan di Indonesia.Memang orang-orang ini adalah orang baik,alim. Namun kaidah agama  mengajarkan suatu hal dinilai baik jika niatnya baik dan caranya benar.Niat mereka sangat mulia semulia nama mereka dengan visi untuk mensejahtrakan rakyat.Tapi caranya yang salah.Contoh seperti pencuri yang mencuri emas pada orang kaya dan  dibagikan pada orang-orang miskin.
(Tapi mereka profesor dari Harvard!)justru itu mereka telah teracuni dengan sangat oleh teori-teori ekonomi itu yang sangat susah dipelajari hingga botak tapi ujung-ujungnya membawa kehancuran.Layaknya belajar ilmu sesat 40 hari ga makan jaman dulu.

Sementara itu para mahasiswa ilmu sosial diracuni otaknya dengan pemikiran Freud dalam kurikulum.parah!