Antara Impian dan Harapan

Masih ingat apa impianmu saat kecil dulu ? tentu saja! Menjadi seperti Ibu Yuni yang merupakan guru kesayangan kami saat SD, menjadi seperti pak Ali gagah dengan seragam
tentara, dan yang paling umum, saya ingin menjadi seorang dokter, atau yang lebih populer sekarang menjadi vokalis Band seperti Ariel Peterpan.

Saat itu kita menggantungkan harapan dan cita-cita setinggi langit, namun sekarang, berapa persen dari anda yang mencapai apa yang anda inginkan?

Setiap dari impian dan keinginan kita yang mendalam, jarang sekali akan terwujud dalam sekejap mata.

Dalam perjalanan hidup ini, terdapat halangan dan rintangan yang menghadang, di saat itu, satu persatu impian yang telah kita gantung setinggi langit berjatuhan satu-persatu, bagaikan kapal yang karam dihalangi oleh “karang yang besar” yang membuat kita patah semangat.

Keputusasaan dan sikap pasrah tiba-tiba menjadi gaya hidup kita. Kita merasa bahwa mimpi-mimpi yang kita bangun hanyalah angan-angan belaka. Kita berusaha dan terus berusaha, namun gagal. kita mencoba dan mencoba, tapi tidak bisa. Akhirnya kita menjadi patah semangat dan BERHENTI BERHARAP.

Sebetulnya, jika kita telah menganggap itu semua hanya angan-angan belaka, mungkin kita benar! Karena saat kita berhenti berharap, maka kita akan berhenti bertindak! ketika kita berhenti bertindak, TAK SATUPUN YANG AKAN KITA DAPATKAN!

Apakah impian merupakan sesuatu yang mustahil didapatkan ?

Potongan Lirik lagu Sheila On 7 sepertinya pas untuk menggambarkannya :

Aku tak percaya lagi
dengan apa yang kau beri
aku terdampar di sini
tersudut menunggu mati

Saat kita tak percaya lagi akan harapan, sepertinys kita tinggal menunggu mati…

Namun, diatas segalanya, ada Tuhan yang akan selalu membimbing kita, ketika kita meminta kepada-Nya serta disertai usaha yang lebih keras lagi. Everything will gonna be allright…

***

dedicate to my parents whom give me the second chance to continue my study,thx mom and dad, thx to my family and friends for supporting me.