Dari opini pembaca di detik.com, ada sebuah opini menarik yang mempertanyakan mengapa saat ini rakyat Indonesia sangat membenci segala sesuatu yang berbau Amerika ataupun adik tirinya, Israel.
Alasannya adalah begitu banyak persamaan antara kedua negara ini, seperti persamaan semboyan "Bhineka Tunggal Ika" atau di Amrik sono Semboyannya "Pluribus Unum" yang kurang lebih artinya sama (katanya,karena saya juga baru tau) yakni mengkui pluralitas. Serta berbagai persamaan lain yang dikemukakannya.
Mungkin saudara yang mengemukakan opini ini lupa,bahwa Amerika itu berasal dari imigran yang kebanyakan berasal dari Inggris yang mewarisi sifat kolonial nenek moyangnya yaitu Inggris, yang selalu memandang ras putih lebih unggul peradabannya dari ras lainnya.
Di lihat dari sejarah, Amerika juga setali tiga uang dengan negara Eropa lainnya berusaha untuk menguasai negara lain. meskipun saat ini dengan gaya neokolonialisme.
Memang, saat ini, kebijakan Presiden baru Amerika terkesan lebih moderat terhadap kaum Muslimin, terbukti dengan ditutupnya penjara Guantanamo di hari kedua pemerintahannya. Tapi apakah itu bisa mencerminkan mereka? tentu saja belum, lihatlah Afghanistan, negeri para Mullah itu masih berada digenggaman mereka dengan alasan yang sangat klise, memburu seorang manusia yang entah ada atau cuma rekayasa, Usamah Bin ladin.
Masih segar juga, bagaimana Amerika selalu melindungi adik tirinya,Israel. Selalu memberikan pembenaran atas segala aksi biadab terhadap warga tidak berdosa di palestina sana.
Jadi, tidak ada alasan bagi kita saat ini untuk berbaik hati pada Amerika dengan kecongkakannya, itikad baik mereka baru benar-benar bisa diakui jika, menarik semua pasukan militernya dari Irak dan Afghanistan, berhenti mendukung dana dan persenjataan kepada Israel, Berhenti sok menjadi polisi dunia yang seolah-olah merekalah yang paling benar di dunia ini mentang-mentang sebagai pemenang perang dunia kedua.Wallahu'alam bissawab
No comments:
Post a Comment